Profil Desa Wringinputih

Ketahui informasi secara rinci Desa Wringinputih mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Wringinputih

Tentang Kami

Profil Desa Wringinputih, Borobudur, pusat kreativitas dan ekonomi komunitas di Magelang. Mengulas tuntas kesuksesan Balkondes Wringinputih sebagai panggung seni budaya, pusat UMKM, dan model pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.

  • Pelopor Balai Ekonomi Desa (Balkondes)

    Wringinputih merupakan rumah bagi salah satu Balkondes paling ikonik dan berhasil di kawasan Borobudur, yang berfungsi sebagai jantung dari seluruh aktivitas pariwisata dan ekonomi desa.

  • Panggung Seni dan Budaya yang Hidup

    Melalui amfiteater terbuka di Balkondes, desa ini telah menjadi panggung utama bagi pertunjukan seni dan budaya lokal, menarik wisatawan yang mencari pengalaman otentik.

  • Model Sukses Ekonomi Berbasis Komunitas

    Desa ini menjadi contoh nyata keberhasilan sinergi antara pemerintah desa dan BUMDes dalam mengelola aset pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat secara langsung.

XM Broker

Di tengah konstelasi desa-desa wisata yang mengitari Candi Borobudur, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, memancarkan sinarnya sendiri sebagai sebuah panggung kreativitas dan episentrum ekonomi berbasis komunitas. Nama desa ini, yang terinspirasi dari legenda "Wringin Putih" (Beringin Putih), seolah menjadi nubuat bagi perannya saat ini: menjadi naungan yang menumbuhkan dan menyejahterakan. Per 18 September 2025, Wringinputih telah membuktikan dirinya sebagai salah satu model pengembangan desa wisata paling berhasil, di mana sebuah Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang megah bukan hanya berdiri sebagai bangunan, melainkan sebagai jantung yang memompa kehidupan bagi seni, budaya dan denyut nadi perekonomian warganya.

Sejarah dan Mitos `Wringin Putih`: Akar Budaya yang Menginspirasi

Setiap jengkal tanah di Borobudur memiliki lapis-lapis cerita, dan Wringinputih menyimpan salah satu yang paling filosofis. Nama desa ini diyakini berasal dari keberadaan sebuah pohon beringin putih yang keramat di masa lampau. Dalam kosmologi Jawa, pohon beringin (wringin) merupakan simbol pengayoman, kehidupan, dan pusat dari aktivitas komunal. Warna putih melambangkan kesucian dan keluhuran. Dengan demikian, "Wringin Putih" merepresentasikan sebuah tempat yang menjadi pusat perlindungan yang luhur bagi masyarakatnya.Meskipun pohon legendaris itu mungkin sudah tiada, filosofinya terus hidup dan terwujud dalam semangat pembangunan desa saat ini. Semangat untuk menjadi "pohon pengayom" bagi kreativitas dan ekonomi warganya inilah yang menjadi fondasi utama di balik setiap inisiatif pembangunan, terutama dalam pendirian Balkondes yang kini menjadi ikon utama desa. Sejarah nama ini memberikan akar budaya yang kuat, mengubah desa ini dari sekadar lokasi geografis menjadi sebuah tempat dengan narasi dan tujuan yang mendalam.

Geografi Strategis di Tepi Aliran Progo

Secara geografis, Desa Wringinputih menempati posisi yang strategis di sebelah utara kompleks Candi Borobudur. Sebagian wilayahnya dialiri atau berdekatan dengan Sungai Progo, salah satu sungai terbesar di Jawa Tengah, yang memberinya lanskap yang subur dan pemandangan yang asri. Luas wilayah desa ini tercatat sekitar 2,89 kilometer persegi, dengan populasi penduduk yang diperkirakan telah mencapai lebih dari 6.000 jiwa.Adapun batas-batas wilayah Desa Wringinputih meliputi:

  • Berbatasan dengan Desa Candirejo.

  • Berbatasan dengan Desa Mendut (Kecamatan Mungkid).

  • Berbatasan dengan Desa Borobudur.

  • Berbatasan dengan Desa Candirejo dan Desa Borobudur.

Struktur mata pencaharian warganya menunjukkan sebuah transformasi yang jelas. Jika sebelumnya pertanian menjadi tumpuan utama, kini sektor jasa dan ekonomi kreatif telah mengambil peran yang sangat dominan. Keberadaan Balkondes telah menciptakan efek domino, melahirkan beragam profesi baru mulai dari staf perhotelan, pemandu wisata, seniman pertunjukan, hingga produsen UMKM yang produknya terserap oleh pasar pariwisata.

Balkondes Wringinputih: Episentrum Ekonomi dan Kreativitas Desa

Jika harus memilih satu hal yang mendefinisikan Desa Wringinputih di era modern, itu adalah Balkondes-nya. Didukung oleh salah satu BUMN, bangunan ini dirancang tidak hanya sebagai fasilitas, tetapi sebagai sebuah pernyataan. Dengan arsitektur megah yang memadukan pendopo joglo raksasa, unit-unit homestay berdesain modern-tradisional, restoran, dan galeri UMKM, Balkondes ini langsung menjadi magnet.Namun kekuatan sejatinya terletak pada fungsinya sebagai sebuah hub atau simpul. Di sinilah seluruh potensi desa bertemu dan berinteraksi:

  • Fasilitas Amfiteater Terbuka: Sebuah panggung batu berundak menjadi ruang bagi seniman-seniman lokal untuk menampilkan kebolehan mereka, mulai dari tarian tradisional, musik akustik, hingga teater.

  • Galeri UMKM Terkurasi: Berfungsi sebagai etalase utama bagi produk-produk unggulan desa, memberikan akses pasar langsung kepada para perajin dan produsen lokal.

  • Pusat Kuliner: Restorannya tidak hanya menyajikan makanan bagi tamu, tetapi juga mengangkat kuliner khas desa dengan bahan baku dari petani setempat.

  • Akomodasi Berkualitas: Unit-unit homestay yang dikelola secara profesional oleh BUMDes memberikan standar pelayanan tinggi bagi wisatawan yang ingin menginap.

Balkondes ini secara efektif telah menjadi ruang tamu, panggung, sekaligus toko bagi seluruh Desa Wringinputih, mengubah wajah desa dari sekadar permukiman menjadi sebuah destinasi yang terintegrasi.

Panggung Seni dan Atraksi Budaya yang Hidup

Salah satu diferensiasi utama Wringinputih adalah komitmennya untuk menjadi panggung bagi seni dan budaya. Amfiteater di Balkondes tidak pernah sepi dari kegiatan, terutama pada akhir pekan. Jadwal pertunjukan yang terorganisir dengan baik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Mereka bisa menikmati pertunjukan tari Topeng Ireng atau Soreng yang energik, alunan musik keroncong, atau sekadar menikmati senja diiringi band akustik lokal.Selain pertunjukan terjadwal, desa ini juga sering menjadi tuan rumah bagi berbagai acara komunitas, lokakarya seni, dan festival budaya. Inisiatif seperti "Pasar Pring" (Pasar Bambu) yang pernah populer beberapa waktu lalu menunjukkan kemampuan warga untuk menciptakan atraksi tematik yang kreatif. Kehidupan seni yang dinamis ini menjadikan Wringinputih bukan sekadar tempat untuk dilihat, tetapi tempat untuk dirasakan dan dialami.

UMKM Unggulan: Buah Tangan dari `Desa Beringin Putih`

Keberhasilan Balkondes sebagai pusat pemasaran telah memacu produktivitas dan kreativitas para pelaku UMKM di Wringinputih. Beberapa produk unggulan yang menjadi buah tangan favorit wisatawan antara lain:

  • Kerajinan Bambu: Berbagai produk anyaman bambu yang fungsional dan estetis, mulai dari perabotan rumah tangga hingga suvenir.

  • Olahan Pangan Lokal: Produk seperti keripik dari hasil bumi (pisang, singkong), dan makanan tradisional yang dikemas secara modern.

  • Batik Borobudur: Beberapa perajin batik lokal dengan motif khas yang terinspirasi dari relief candi juga menjadikan Balkondes sebagai galeri mereka.

Produk-produk ini merupakan manifestasi nyata dari ekonomi kreatif desa, di mana keterampilan tradisional diolah menjadi komoditas yang memiliki daya saing di pasar pariwisata.

Tata Kelola Inovatif dan Visi Menjadi Pusat Budaya

Kunci di balik kesuksesan Wringinputih adalah model tata kelola yang inovatif. Terdapat sinergi yang sangat kuat antara Pemerintah Desa sebagai regulator dan fasilitator, dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai operator profesional unit-unit usaha. BUMDes Wringinputih dikenal sebagai salah satu yang paling maju, mampu mengelola aset bernilai miliaran rupiah secara transparan dan akuntabel."Balkondes ini adalah aset milik masyarakat. Kami, BUMDes, hanya bertugas mengelolanya agar bisa memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga," tegas direktur BUMDes Wringinputih. "Keuntungan yang didapat tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi kembali lagi ke desa dalam bentuk program pembangunan, santunan sosial, dan pengembangan kapasitas SDM."Visi ke depan desa ini sangat jelas: menjadi pusat utama kegiatan seni dan budaya di seluruh kawasan Borobudur. Mereka tidak ingin hanya dikenal sebagai tempat menginap, tetapi sebagai destinasi di mana wisatawan bisa mendapatkan pengalaman budaya yang paling otentik dan berkualitas.

Penutup: Kreativitas yang Bertumbuh di Bawah Pohon Kehidupan

Desa Wringinputih adalah sebuah studi kasus inspiratif tentang bagaimana sebuah desa dapat merevitalisasi dirinya dengan bertumpu pada kekuatan komunitas dan kekayaan budayanya. Terinspirasi dari filosofi "Wringin Putih" yang mengayomi, desa ini telah berhasil membangun sebuah ekosistem modern di mana ekonomi dan kreativitas dapat tumbuh bersama secara subur. Wringinputih telah membuktikan bahwa dengan visi yang jelas, tata kelola yang baik, dan partisipasi aktif dari warganya, sebuah desa tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga bisa menjadi panggung utama di mana masa depan pariwisata pedesaan yang cerah dipertunjukkan.